nampaknya Tuhan sedang senang memberiku kejutan
diberiNya aku perjalanan
dihadiahiNya aku pertemuan
diendapkanNya pikirku dengan keikhlasan
semua bukan tak kejutan
karena sesungguhnya aku sangat penyanjung terapan
andai hariku bisa mengeluarkan suara
barangkali terdengar ngakak yang pekak
dan kini ketika kejutan pamungkas itu datang
terpekurlah aku dalam keliman tentang
bukan untukku kau, bukan untukmu aku
sampai tiba titah Tuhan
pamungkas, ya, pamungkas
k i t a
Jeddah, Juli 2012
setiap keping huruf hanyalah yang terlintas dalam kehidupan yang ramai, yang sunyi, yang gembira, yang perih, yang khayal...
Senin, 30 Juli 2012
Minggu, 29 Juli 2012
~ sesaat ~
memori berkelibatan sesuka hati
malah cenderung kasar dan tak tahu diri
melipat emosi, menekuk lembaran nyata
jadi harap yang tak berkesudahan :
suaramu
Jeddah, 20 Juli 2012
malah cenderung kasar dan tak tahu diri
melipat emosi, menekuk lembaran nyata
jadi harap yang tak berkesudahan :
suaramu
Jeddah, 20 Juli 2012
~ rebutan berkah ~
kali ini aku mengalah
berduel dengan jutaan wanita berkerudung gelap, berbadan bongsor,
itu tidak mudah
berduel keluar masuk rumahMu yang dahsyat megah
kalau bukan karenaMu, tak mungkin kulakukan itu
tapi toh akhirnya aku mengalah
mlipir
mlipir pun susah
karena badanku yang tak sebanding dengan tubuh mereka
menyodok, menyikut, mendesak, melotot
aku takut
sampai lupa pada siapa seharusnya aku takut
aku terlalu sayang pada tubuhku, kakiku, hatiku
mlipir pun susah
dalam gelombang berjuta tubuh tambun mengumpat
aku tercenung
mereka semua ini pasti sangat mencintai Tuhan
anggap ibadah bagai perang, entah melawan siapa
mungkin diri mereka sendiri
sampai-sampai berpikir pemenanglah pilihan Tuhan
pemenang rebutan berkah
Madinah, 24 Juli 2012
berduel dengan jutaan wanita berkerudung gelap, berbadan bongsor,
itu tidak mudah
berduel keluar masuk rumahMu yang dahsyat megah
kalau bukan karenaMu, tak mungkin kulakukan itu
tapi toh akhirnya aku mengalah
mlipir
mlipir pun susah
karena badanku yang tak sebanding dengan tubuh mereka
menyodok, menyikut, mendesak, melotot
aku takut
sampai lupa pada siapa seharusnya aku takut
aku terlalu sayang pada tubuhku, kakiku, hatiku
mlipir pun susah
dalam gelombang berjuta tubuh tambun mengumpat
aku tercenung
mereka semua ini pasti sangat mencintai Tuhan
anggap ibadah bagai perang, entah melawan siapa
mungkin diri mereka sendiri
sampai-sampai berpikir pemenanglah pilihan Tuhan
pemenang rebutan berkah
Madinah, 24 Juli 2012
Langganan:
Postingan (Atom)