kulukai hatimu sore itu
meski aku ingin sekali berdebat dengan hatiku
bahwa lukamu akan segera mengering
tapi rasanya percuma saja
karena aku yakin kau sudah lelah dengan segala alasan dan riak kataku yang tak jelas
kulukai hatimu sore itu
dengan sebuah pertanyaan penuh rasa
yang seharusnya tak nyata-nyata kuungkap
meski aku tahu lukamu mungkin akan segera kering
aku sungguh sok tahu
kulukai hatimu sore itu
yang karenanya kulukai juga hatiku
hingga berdarah hebat
yang kemudian hingga kini aku masih sibuk membebat
luka hatiku sendiri
karena kecerobohanku padamu
kulukai hatimu sore itu
dengan serta merta karena gempita hati yang harusnya kutekan
dan kini hanya tersisa perih mendendam
aku sungguh-sungguh sok tahu
padahal aku tak tahu apa-apa tentangmu
aku bukan siapa-siapamu
kulukai hatimu sore itu
Jakarta, 17 Februari 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar