pada malam ke seratus, engkau datang dan menghadiahiku tanya
yang ketika kujawab, engkau bungkam
hanya selarik senyum dan harum tubuhmu membahana
aku lunglai
demi bulan yang kering terjejal sesal
aku mengaku lemah dalam kesombongan yang demikian buruk
lalu ketika engkau merajuk,
aku mengamuk
engkau pernah bilang bahwa menghilang adalah tujuan
dan diam adalah kemewahan
lalu saat suaramu bersaing dengan deru kehidupan
aku lupa
aku lupa bahwa engkau cinta
hari ke seratus engkau membawa pergi duka
hari ke seratus aku benar-benar amnesia
inikah bentang?
inikah cinta?
entah
Surabaya mendadak basah di suatu waktu di awal 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar