hiruk pikuk tersumpal dalam setiap kepala
yang berjejalan di jalan yang tak semua mulus
motor menyalip tak kenal sopan santun
metromini menggeram
dan membuang hajat asapnya sesuka hati
ibu-ibu hamil terpaksa menyesap dan melambungkan parunya
dan paru-paru janinnya
asap hitam menghajar siapa pun tanpa ampun
ibukota di pagi hari
terbentanglah jutaan mobil mengantri
bagai ular naga tak berkesudahan
kesakitan
terburu-buru
sumpah serapah
majikan-majikan yang tak mengerti peluh sopirnya
peluh yang bercampur khawatir mobil juragannya menyerempet
atau dicium percuma oleh motor ugal-ugalan
nun di lipatan jalanan Jakarta yang jarang ramah ini
aku mangu sambil mendengarkan radio
yang sedang putarkan lagu mendayu
diseling suara dua penyiar yang bersahutan
berusaha menghibur, walau kadang gagal
aku injak rem, injak gas, pegal
injak rem, injak gas lagi, tak apa
asal anakku tidak terlambat hari ini
Jakarta 7 Februari 2012
peluh yang bercampur khawatir mobil juragannya menyerempet
atau dicium percuma oleh motor ugal-ugalan
nun di lipatan jalanan Jakarta yang jarang ramah ini
aku mangu sambil mendengarkan radio
yang sedang putarkan lagu mendayu
diseling suara dua penyiar yang bersahutan
berusaha menghibur, walau kadang gagal
aku injak rem, injak gas, pegal
injak rem, injak gas lagi, tak apa
asal anakku tidak terlambat hari ini
Jakarta 7 Februari 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar