kuselonjorkan kaki melintas tanah ku berpijak
lalu kusandarkan punggungku yang kaku pada cerita lalang
mataku terpejam
membutakan telingaku
agar hanya suaramu yang murni mampir
tapi hanya senyap kudapat
bahkan detak jantungku pun malu-malu
rupanya otakku justru sedang ramai bercakap
sendiri, monolog
mencairkan gumpalan misteri yang mulai membatu
memecahkan teka-teki kehidupan diri
dan mengurainya menjadi pilinan yang jelas
tak heran suaramu tenggelam
kalah jauh dengan pikiranku yang cerewet
Jakarta 7 Februari 2011
I like it
BalasHapusThank you, sis'...
BalasHapus