kali ini kita duduk bersinggungan siku
dalam pemikiran sumir tentang gelap
tentang senja yang mengintip
berkerudung pekur
bisikmu, tunggu, aku punya sesuatu untukmu
kujawab, aku tak kemana, apa?
dari gelap kau sorongkan benda memancar kilau
kau sorongkan pula senyum bak kejora
kulemparkan pandang ke arah angin berwarna
lalu pada benda itu sambil memilin gugu
terasa sentak dahsyat luar biasa di dalam dada
memerindingkan kuduk serta merta
matamu memicingkan tanya : please?
kueja semua huruf dalam sanskerta, tanda gugup
telan pana pada kilau yang menyentak-nyentak
pada benda yang kutunggu-tunggu itu,
yang bernama cinta
De Luca, 12 Oktober 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar