Sabtu, 08 Oktober 2011

~ pinta kawan ~

sore itu dari puncak awan
kau selipkan rindu di sela-sela sukma
dengan tutur lirih berbungkus perih
menyemai luka makin dalam prana

"bukalah sedikit pintu itu untukku", pintamu
lembar suaramu berganti-ganti dengan deru angin cemburu
lalu terdengar awan bergulung-gulung memanggil hujan
"dingin", engkau menggigil

{lalu senyap. suaramu lamat. terlambat.}

Jakarta, 8 Oktober 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar