aku perawan yang basah oleh khayal
bercumbu dengan sekawanan rindu
dan kemudian diperkosa jaman
rusak bagai keju yang kelamaan
sedang kamu menggulung tawa dengan gegap
mengais cinta pada aspal yang beku
bercanda dengan takdir
bagai lupa bahwa kamu hanya manusia
ingin kutikam hatimu dengan rapalan doa sesat
agar tubuhmu lantak menyatu dengan tanah
ingin kujejalkan kutukan semu
pada otakmu kaku tak bergerak
tapi Tuhanku berkata lain
diberiNya ku buntalan kasih yang tak bertepi
hingga akhirnya aku mengerti bahwa
sendiri adalah kawanku yang sejati
bukan kamu
Jakarta 24 Oktober 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar