Senin, 24 Oktober 2011

~ menelan dendam ~

aku perawan yang basah oleh khayal
bercumbu dengan sekawanan rindu
dan kemudian diperkosa jaman
rusak bagai keju yang kelamaan

sedang kamu menggulung tawa dengan gegap
mengais cinta pada aspal yang beku
bercanda dengan takdir
bagai lupa bahwa kamu hanya manusia

ingin kutikam hatimu dengan rapalan doa sesat
agar tubuhmu lantak menyatu dengan tanah
ingin kujejalkan kutukan semu
pada otakmu kaku tak bergerak

tapi Tuhanku berkata lain
diberiNya ku buntalan kasih yang tak bertepi
hingga akhirnya aku mengerti bahwa
sendiri adalah kawanku yang sejati

bukan kamu


Jakarta 24 Oktober 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar