Jumat, 21 Januari 2011

~ menjadikan simpuhku doa ~

Tuhanku,
tempatku menumpukan seluruh hidupku
tempatku kembali

ampunilah aku
(dari segala dosa yang yang tak berbilang)
(dari segala maksiat yang rekat)
(dari segala kotor yang menjadikan aku benam)

sayangilah aku
(karena Engkaulah sumber segala cinta)
(bahkan, Engkaulah Cinta)

tutuplah seluruh aibku
(yang hingga kini masih menjadi telanjangku)
(terlisan, terlihat, terasa)

angkatlah derajatku
(dan Engkau kumpulkan aku dengan ummatMu yang terpilih)
(bukan yang bukan)

rizkiilah aku
(dengan rizki yang Engkau jadikan nafasku)
(yang dengannya aku menderma dengan suka cita)

tunjukilah aku
(menuju lurus yang sungguh-sungguh)
(dan menjauh dari yang Engkau tidak suka)

sehatkan aku
(sehingga aku sehat luar dalam)
(luar dan dalam)

maafkan aku
(jika dalam inginku menguar ego memalukan)
(tapi, bukankah Engkau tahu segala yang tersembuyi?)

Jakarta, 21 Januari 2011
**Sesungguhnya sholat itu adalah "berhadapan hati (jiwa) kepada Allah SWT, secara yang mendatangkan takut kepada-Nya serta menumbuhkan di dalam jiwa rasa kebesaran dan kesempurnaan kekuasaan-Nya serta mendahirkan hajat dan keperluan kita kepada Allah yang kita sembah dengan perkataan dan pekerjaan atau dengan kedua – duanya" (Hasbi Asy-Syidiqi, Pedoman Shalat, Bulan Bintang, 1976, 59)**

Tidak ada komentar:

Posting Komentar