Minggu, 09 Januari 2011

~ wanita kekayaan ~

sore ini mendung menjadi payung bumi
awan terlihat malu-malu mengintip di sela ketiak langit
hujan masih jauh dalam perjalanan
mungkin datang, mungkin juga enggan

kamu memalingkan wajah
saat kupanggil pelan
lalu punggungmu memandangiku
memberiku sekelumit kasihan

sepi menjadikan hatiku ramai
ramai oleh gerombolan pertanyaan
yang semua tak terjawab oleh kosongnya otak hati
belaka

sehelai kertas mengiyakan aku belahan jiwamu
tapi sorot matamu membalikkan fakta tertuang
telak
dan memperkosa cintaku padamu

dan kau terbahak pongah bergeming
berkaca pada bangga hingga menyentuh nirwana
aku ini hanya wanita kekayaan
melulu benda

*ditumpahi cerita tentang wanita yang menjadi kekayaan suaminya, bukan istri*
Jakarta 9 Januari 2011



Tidak ada komentar:

Posting Komentar