alunan Gabriel's Oboe
menyusuri ruang religi
menciptakan doa-doa lirih
menawar takdir baru
getar dawai kehidupan masih mencabik luka
adakah rembesan darah menanah menjadi kering?
dan memberi lembaran kulit cinta baru?
lalu menyentuh ujung hati menjadi seri?
pintalan pinta masih mengalun
mengirim perih
mengharap sembuh
memintal andai
buku jari kian memutih
mengepal doa
Gabriel's Oboe berhenti sempurna
Jakarta, dini hari 11.01.11 kala terbangun karena sakit gigi
*terimakasih untuk adinda yang mengirimkan rangkaian musik indah Cinema Paradiso, aku mendengarkan*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar