Selasa, 02 November 2010

~ aku tak perlu penjelasanmu ~

Pagi ini, saat hujan mengguyur ibukota..terlihat dari lubang jendela kamarku, mendung menggamit langit, suara gemuruh miliaran titik air seakan memandikan seluruh gedung sepanjang arah mataku ; aku sedang berharap mendengar sapamu, untuk memastikan sebuah temu yang mementingkanku, mementingkanmu..

Aku dapat merasakan keraguanmu dari kemarin sore..keraguan yang menggelegak dalam dentuman jiwa yang tak terlukiskan. Sesaat aku merasakannya juga di jiwaku yang rapuh.
Entah mengapa pagi ini aku hanya ingin memastikan bahwa engkau akan berkata begitu.. Karena rem imanmu sedang bekerja..bekerja keras.
.

Terlebih kala aku membaca ribuan kata tersusun rapi seperti biasa, milikmu..membukakan buta mataku, menyembuhkan tuli hatiku..bagai hantaman godam luar biasa besar, memang, namun apalah artinya dibanding kesakitan hatimu tentang apa yang telah terjadi...
Terlebih kala engkau bilang lugas..aku sedang tancap gas, dan kau sibuk meredam pegas..
Terlebih kala engkau bilang bahwa waktumu tak cukup untukku, padahal ternyata kau sedang tenang-tenang di sana, merangkai ribuan kata untuk sesama..

Guruku, sahabatku..tak perlu engkau bersusah susah mencari jutaan dalih, karena aku sudah melihat dengan luar biasa perih bahwa semua telah usai bersama melintasnya engkau bak kunang-kunang di tepian malamku, waktu itu..

Ingin kutangkap, namun pendarmu secepat kilat menghilang...
Aku tak perlu penjelasanmu, aku sudah tahu...

Jakarta 22 Januari 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar