Selasa, 16 November 2010

~ sua kedua ~

dini hari,
bahkan mataharipun masih lelap,
kupandang nafasmu lirih,
tak rela rasanya hari kulepaskan....

ini sua kedua kita,
sarat makna, minim sapa,
hanya pandang, melulu rasa,
juga asa yang banyak bicara....

memang Tuhan Maha Bercanda,
kadang tak sanggup aku menahan tawa,
bagaimana mungkin engkau rupanya,
setelah ke sana ke mari aku mencari, berkelana....

Jakarta, dalam pelangi nusantara....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar