Rabu, 03 November 2010

~ Seperti Inilah Cintaku PadaNya ~

Tahukah kawan, apa arti cinta?
Pernahkah engkau rasakan seperti apa cinta?
Pernahkah engkau terjatuh-jatuh karena cinta? Semua hanya dia, h a n y a dia.
Tak peduli suasana, tak peduli dunia, bahkan tak peduli norma..
Hati bergetar hanya dengan menggumam namanya, hijau jadi jingga, jingga jadi tak jelas lagi warnanya..
Karena dia.
Otak terasa berhenti berpikir dan hati seperti menguasai dunia.. Itulah cinta, pikir kita..

Aku sering merasakan cinta, dijatuhi cinta, menganggap cinta pada dan oleh manusia. Manusia yang sama manusianya denganku. Kadang buta, kadang silau, kadang lupa, kadang ingat. Manusia. Cintaku pada manusia membabi buta, tak kenal logika. Membungkam intuisi yang berteriak lantang. Dan aku sangat sering terluka, hampir mati rasanya saat manusia itu, manusia yang kucinta, manusia yang kurasa cinta aku, tiba-tiba pergi. Ingin bunih diri, tapi malu (kalau-kalau bakal jadi berita di televisi). Tapi jika tidak mati, rasanya tak kuat menahan segala rasa kecewa, marah,sangat runyak... Dan dunia serasa berhenti mendadak, gemetar seluruh raga, otak menyuruh segera menelan segala pil tak bernama. Cinta membunuh dengan riang...

Tapi itu dulu, saat aku muda jiwa, kosong iman, buta hati...
Kini aku sudah tahu arti cinta, aku sudah tahu kepada siapa aku mencinta dan kuyakin selamanya.
Cinta yang dulu kucari hingga lipatan magma bumi, yang ternyata tenang-tenang dia di sudut hatiku sendiri.
Cinta yang kini kuagungkan di tiap detik nafas yang kuhembuskan, di tiap detik udara yang kuhisap dari hidungku.Betapa bodoh aku mengejar cinta tak nyata kepada manusia, karena ternyata cintaku hanya dan hanya melulu padaNya.

Lebih dari duapuluh tahun aku membuang sia-sia waktu hanya untuk mengejar cinta manusia. Padahal nyata-nyata DIA di sana. Memanggil, menunggu, memanggil lagi, menunggu lagi. Sedang aku? Kututup rapat-rapat kedua telinga, hati dan mata..karena merasa bukan itu yang kupinta. Tiap malam aku mengiba padaNya agar aku diberi cinta..cinta manusia. Dan DIA menangisi kebodohanku. Namun DIA tetap menunggu, dan kadang memanggil lagi. Karena sifatnya yang setia. Tapi aku tetap buta...

Tapi semua itu sudah berlalu...
Karena kesadaranku menghentak awal tahun lalu. DIA rupanya terlalu sayang kepadaku. DIA cemburu. Maka DIA mengelus ragaku, elusan yang rasanya sungguh luar biasa dahsyat. Tidak pernah sekalipun aku merasakan elusan manusia yang menyamainya. Orang bilang aku sakit. Mereka berbisik-bisik menyebut aku kena kanker. Tahukah kawan, bahwa aku sedang disentuhNya? Bahwa itu tanda DIA cinta padaku? Karena DIA mau aku mendekatiNya, mendekatiNya...dan mencintaNya lebih dari apapun?
Setahun itu kulalui juga dengan suka duka, suka duka cinta manusia, dan DIA memperbolehkan aku merasakannya. Hingga akhirnya DIA menyadarkanku lagi bahwa cinta manusia bisa diukur, bahkan jika diukur olehNya tak lebih dari sekejap mata.. Dan DIAlah yang tetap menungguku mendekatiNya, lagi... Bahkan lebih dekat lagi, sedekat detak jantungku...

Kala cinta manusia meninggalkanku, mencampakkanku demi manusia yang lain, atau demi makhluk lain, rasanya dendam kesumat menguasai hati, ingin aku luluh lantakkan bahagia mereka dengan sakit hati yang kurasakan. Tapi DIA berbisik," Tidakkah kau lupa padaKU? Bahwa AKU mencintaimu lebih dari jutaan manusia mencintaimu. Bahwa kamu akan segera merasakan ketenangan luar biasa jika kau duduk menghadapKU. Menangislah jika kau ingin menangis. Karena tetesan air matamu akan KUganti dengan tetesan nikmat yang tak kan kau jumpai di toko manapun di seluruh dunia ini"

Aku termangu, dan aku ambil air wudhu untuk menenangkan pikiranku. Berpuluh ujung malam aku habiskan berkeluh kesah padaNya, tentang apa saja yang terlintas di kepalaku. Dan DIA menyimak dengan kehangatan yang tiada dua. Setiap tanyaku, DIA jawab segera. Setiap gundahku, DIA usap dengan kelembutan bagai salju. Setiap air mataku, DIA ganti dengan senyum bahagia..

Maka, kini kubertanya pada kalian, kawan.. Adakah cinta seperti cintaNya?
Maka, kini kubertanya lagi.. Dengan apa kuharus membalas cinta yang sedahsyat DIA punya?

Kuberitahu yang kurasa sekarang..
Jantungku berdebar setiap kumenyebut namaNya..
Tanganku gemetar saat kutengadahkan dan kuucap ratusan doa..
Air mataku jatuh bercucuran meminta ampun karena butaku selama ini..
Bahkan saat aku menulis catatan ini, air mataku tak berhenti mengalir.
Betapa aku mencintaiNya!
Di hatiku hanya ada DIA.
Aku sulit mengingat cinta manusia, yang kuingat hanya cintaNya. Aku jatuh cinta hebat padaNya.

Dan kuberitahu selanjutnya, bahwa aku tidak takut kehilangan kamu. Aku tidak takut cintamu padaku lenyap..
Aku tidak gentar saat kau bentak dan kau katakan bahwa kau tidak memerlukanku lagi.
Aku tidak peduli kau habiskan dengan siapa malam ini.
Aku bahkan tidak peduli kau ingat ataukah lupa padaku...

Aku hanya takut pada satu dan satu hal :
Aku takut DIA berpaling dan meninggalkanku. Hanya itu.

Katakanlah: "Jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik. (QS At Taubah (9) : 24)


Jakarta, di ujung malam 20 April 2010..saat seseorang mempertanyakan seperti apa cintaku dan inilah jawabanku. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar