kusulir rambutmu yang basah entah oleh apa..
kuselusuri wajah Jawamu , kuhitung satu satu tahi lalat di situ,
kusenyumi sapa lembutmu manja,
muskillah aku bisa melepasmu begitu saja,
lalu membiarkanmu berjalan menjauh menyusur mega..
sore itu tatkala keringatmu merengat menyentuh tubuhku,
serak kusebut dalam-dalam nama Tuhanku dan bertanya,
akukah wanita tamak tak cukup satu laki-laki dalam genggamku?
sehingga laki-laki Jawa ini kini dalam rengkuhku..
bukan sekali dua aku bertanya dengan tanya yang sama,
karena bukan sekali dua laki-laki yang sama merentak berahiku,
akukah wanita tamak yang gemar bermain api smara?
tak sekalipun aku menemu jawab resahku,
barangkali tak perlu kubertanya, aku nikmati saja..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar