Selasa, 02 November 2010

~ rindunya ibu ~

Untuk Luna, semoga tawa segera kembali menghias mega..

tak nyana siang itu matahari tunjukkan kuasanya,
namun mendung matamu mengatakan sesuatu,
diammu menyiratkan gemuruh isi hatimu,
duhai permataku, sungguh Ibu rindu tawamu,

berbilang menit dan engkaupun merajuk,
tak seperti biasa makin diam serasa hentikan waktu,
sebagai Ibu tentu tahu pasti terjadi sesuatu,
masghul dalam sekejab menyergap tanpa ragu,

tubuhmu menjerit kepanasan,
dan aku tak kuasa menahan ,
namun kasih Allah masih dalam genggaman,
lalui sang Tabib tua engkau lalu dalam amatan,

seminggu berlalu alangkah lamanya,
ibu sudah merindu ingin memandikanmu,
menjadikanmu boneka cantik penghias kalbu,
pagi ini kan kutunggu tawa serumu di sudut hatiku..

Dari hati kelu seorang Ibu, 24 Januari 2009


Tidak ada komentar:

Posting Komentar