kupandang punggungmu dari dudukku,
punggung yang kucinta dalam-dalam,
sedalam selusup jari-jarimu diantara jari-jariku
kuingat semenit lalu saat aku lemas mengeja tangga nikmat,
dalam genggammu aku menyerah pasrah,
lalu sepintas aku melihat senyum puasmu
dibalut erangan tertahan kelambu cinta syahdu
kamu adalah dia yang kucinta dengan bulat yang sempurna
penghias mega khayalku di kala seruap sendiri menemaniku
kamu adalah dia pemilik punggung yang kucinta dalam-dalam
yang menyatu dalam helaan nafas panjang pendekku, setiap waktu...
Kamu adalah DIAku selamanya....
TPR Romantisme Februari 2009
punggung yang kucinta dalam-dalam,
sedalam selusup jari-jarimu diantara jari-jariku
kuingat semenit lalu saat aku lemas mengeja tangga nikmat,
dalam genggammu aku menyerah pasrah,
lalu sepintas aku melihat senyum puasmu
dibalut erangan tertahan kelambu cinta syahdu
kamu adalah dia yang kucinta dengan bulat yang sempurna
penghias mega khayalku di kala seruap sendiri menemaniku
kamu adalah dia pemilik punggung yang kucinta dalam-dalam
yang menyatu dalam helaan nafas panjang pendekku, setiap waktu...
Kamu adalah DIAku selamanya....
TPR Romantisme Februari 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar