Gusti-ku, redakan gemuruh di bilik hatiku ini melihat
dalam kedekatan yang nyata,
bagaimana ia menukarkan keadilan dengan nafsunya,
sejarang ia menyentuhkan dahinya di tanahMu,
bahkan kala sekawanan berbondong menghampiriMu,
di hari ke enam, tak sejumput pun ia bergeming,
malah dengan tenang ia menikmati kesendirian..
Gusti-ku, tunjukkan jalanku yang tanpa liku,
hingga aku bisa selamat di tujuanku,
mungkinkah keadaan berbalik,
dan kunikmati istimewanya diimami,
tak jarang air mataku membeku,
nanar menatap dzalim ditegakkan..
Gusti-ku, berilah aku isyaratMu,
mungkinkah aku selamat dunia akhirat jika,
untuk bernafaspun kupinjam dari teman yang sekarat,
bermula dari mudahnya aku menerima nyata darinya,
yang konon kucinta namun bukan,
katakan kawan, bagaimana aku bisa bertahan,
sehari saja.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar