Rabu, 03 November 2010

~ nul ~

kala kami tidak saling menyetuh,
raga apalagi hati,
maka tak ada lagi yang harus dilayakkan,
jasadku mati, apalagi hati..

dan hadirnya lelaki pujaan di seberang jalan,
seakan menciptakan cinta,
padahal hanya fatamorgana berjumlah jutaan,
maka duli aku menjanda,

menjadi janda pada tiang-tiang bisu,
menjadi janda pada entah hati siapa,
hingga aku kawini monyet-monyet tak berhati,
bukan laki-laki, kera iya...

Untuk sahabatku "H", bekallah kesabaran, maka kau akan menang...
Jakarta, 17 Juli 2009 - tragedi Kuningan II

Tidak ada komentar:

Posting Komentar