Rabu, 03 November 2010

~ cemburuku menyerah ~

saat benih mulai tumbuh merunyak rahimku,
rahim yang kau bilang sarang cinta,
lalu aku menggelinjang nikmat,
sampai kapan? desah jantungku...

sampai kau aliri sawahnya yang kering,
supaya kematian tidak menyentuhnya, dalihmu..
aku meludah ujung kakimu diam-diam,
walau rahimku masih berdenyut...

rupa tak kenal cinta,
engkau memilihnya bukan aku,
dan aku tertinggal tertatih menahan geram,
marah tapi aku menyerah...

dari ujung Benoa, tigajuliduaribusembilan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar