Selasa, 02 November 2010

~ belum terlambat ~

terimakasih,
terimakasih atas cintamu yang berbatas,
atas diammu di pucuk-pucuk sapaku,
bahkan di saat seharusnya bahagia ada....

aku akan bertanya pada titik-titik air yang jatuh di daun sepi,
mengapa laki-lakiku gemar menyakiti perempuannya,
aku akan datang pada ujung kuku bumi,
membawa sejuta lagi mengapa...

kan kubawa pernik cinta menjauh sejenak,
lalu kuukur cintamu pada mega-mega yang tertawa miris,
walau perih, namun luka belum bernanah,
belum terlambat meskipun hampir..

bacalah pesanku yang kutitip pada resah begah,
bukalah mata, nyata hanya aku wanitamu,
yang rela menyapu semua dosamu padaku,
sesudah Tuhanmu mengampunimu...

Jakarta 28 Januari 2009 untuk adik-adikku..: "Belum terlambat!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar