Selasa, 02 November 2010

~ tapak sunyi ~

~untuk seorang kawan~

jalanku mengikuti kelok terakhir,
jalanmu berbelok di tikungan pertama,
sembari membekali keringnya jiwa dengan air cinta,
aku mencoba mengerti...
tapi berteguk dahaga kau puaskan,
kau tenang di alam kebalikan..

sekuat apapun bentangan makin lebar,
selelah tenaga aku mengapitkan,
justru selemah kesah kau mengabaikan,
sialnya...
makin jauh teriakku terdengar menggema sendirian,

haruskan aku tetap menganggapmu kawan seperjalanan?
atau sebaiknya aku biarkan liarku mencari lawan sepadan,
agar tujuan tak semakin melelahkan...

maafkan aku jika kulupa jalan pulang,
karena hasratku terpuaskan,
oleh teman yang tak sengaja kutemukan..

"Terimakasih atas pertemanan yang indah, semoga engkau bahagia"

TPR 25 Februari 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar